Menjaga Kemuliaan Manusia

Posted By rizkahandiani on Wednesday, December 9, 2015 | 6:37 AM



       Manusia dalam bahasa arabnya adalah "insan”, bentuk jama' dari anas atau anis, yang artinya harmonis atau seimbang. Disebut demikian karena manusia yang baik adalah yang mampu menyeimbangkan antara penciptaan fisik dan non-fisiknya. Antara raga dan jiwanya, walaupun sebenarnya jiwa manusia itu tidak klop dengan tuntutan fisiknya.

      Penciptaan manusia yang terdiri dari jiwa dan raga merupakan puncak dari sebuah karya Tuhan yang luar biasa. Manusia adalah satu-satunya makhluq misterius yang sampai kapanpun  isterinya tak mungkin dapat disingkap oleh siapapun juga, termasuk oleh ilmuwan dan profesor yang paling genius sekalipun.
Jangankan unsur jiwanya, sedangkan unsur fisiknya saja sudah sulit untuk diungkap secara  tuntas. Sel-sel yang ada pada diri manusia, juga syaraf-syaraf yang berjalin-berkelindan antara satu dengan lainnya dalam jumlah jutaan bahkan milyaran, sungguh rumit dan canggih. Belum lagi mengenai jiwa manusia.

     Karena Allah yang menciptakan jiwa dan raga manusia, yang menguasai dan mengaturnya, jelas hanya Dia semata yang tahu persis tentang hakekat manusia yang sebenarnya. Baik fisik maupun psikisnya, kebutuhan maupun martabatnya.

   Sesungguhnya ilmu yang diajarkan Allah kepada manusia hanyalah terbatas pada pemberian nama-nama     terhadap segala sesuatu yang sudah ada saja, sementara tentang hakekat keberadaan benda itu sendiri adalah urusan ilmu Allah. Itu sebabnya jika manusia ingin mengetahui dimana posisi martabatnya yang sebenarnya, maka tak ada jalan lain kecuali mempelajarinya dari wahyu Allah.
Maha Suci Allah, yang telah menciptakan manusia dengan kondisi yang terbaik, dari keseluruhan hakekatnya. Secara jelas, martabat manusia telah diterangkan dalam Al Qur'an antara lain :

1. Sebagai Makhluk yang Terbaik
Difirmankan Allah dalam surat at-Tiin ayat 4, "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik kejadian". Harus kita sadari bahwa tak akan pernah ada imajinasi hebat yang bisa menandingi kesempurnaan kejadian manusia. Ada banyak seniman terkenal, yang berusaha merekayasa bentuk makhluk lain selain manusia, katakanlah sebagai makhluk angkasa luar. Sepandai-pandainya mereka berkreasi, pernahkah ada gambaran yang lebih cantik dan gagah dari pada manusia? Contohnya dengan gambaran makhluk dengan mata tiga, telinga runcing, tangan empat, berekor panjang, bermuka dua depan dan belakang, atau berbadan manusia berkaki hewan, bisakah ini menandingi kesempurnaan bentuk manusia?
Sejak dulu, kini dan sampai kapanpun, tak akan pernah ada rekayasa bentuk makhluk lain hasil pikiran manusia yang bisa menandingi kesempurnaan hasil ciptaan Allah yang satu ini.

2. Sebagai Makhluk yang Termulia
Difirmankan pula oleh Allah Swt dalam Surat al-Isra' ayat 70, "Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan Bani Adam dan telah Kami beri mereka kendaraan di darat dan di laut, dan telah Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik serta telah Kami lebihkan mereka atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan dengan sebenar-benarnya lebih."
Jelas, kedudukan dan martabat manusia lebih mulia dari makhluk apapun, walau malaikat sekalipun. Bahkan Allah Swt telah memilihnya sebagai khalifah di atas bumi ini. Bukankah itu sebuah penunjukan yang mutlak membuktikan ketinggian derajat manusia?
Malaikat sendiri pernah melakukan protes terhadap pengangkatan jabatan khalifah kepada manusia ini, karena merasa dirinya pun mampu menandingi kehebatan manusia. Dan secara bijaksana Allah telah memberi kesempatan kedua makhluk ini untuk unjuk gigi, memperlihatkan kemampuannya. Ternyata yang keluar sebagai pemenang dalam pertandingan ini adalah manusia.
Dan akhirnya dengan ikhlas malaikatpun menerima keunggulan manusia tersebut, dan bersujudlah mereka —sebagai tanda hormat— kepada Adam. Pembuktian ini diterangkan Allah dalam al-Qur'an, surat al-Baqarah ayat 30.
Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".(Albaqarah (2):30)
Blog, Updated at: 6:37 AM

0 comments:

Post a Comment

Featured post

keyla tak mampu setia accoustic

About Me

My photo
kenalin nama gue riska handiani, biasa dipanggil sama temen-temen gue dari gue sekolah tk sampai sekarang sih ada yang riska, caca, cacong, tita, ngka, iska, siska. gue anak dari 1 bersaudara yah bisa dibilang anak tunggal yang kata orang bilang itu menyenangkan asik lah tapi menurut gue malah kebalikan rasanya sepi dirumah walaupun dirumah ada sepupu. oh iya gue paling seneng kalau udah tanggal 9 bulannya maret karena itu hari spesial menurut gue hehe..

fanspage

Total Pageviews

Popular Posts

Powered by Blogger.

Clock