Tari Dewi Pemanah
Tarian Dewi Pemanah ini
menggambarkan tentang seorang dewi yang suka berburu dan pemburuan yang dia
dapat selalu saja mengenai sasaran dengan panahnya. Dia ahli dengan memanah sehingga
dia sering dijuluki sebagai Dewi Pemanah.
Bukan itu saja penggambaran yang
didapat. Tarian Dewi Pemanah ini juga
menggambarkan tentang seseorang yang sedang jatuh cinta, awal mulanya tersebut
juga karena dari pemburuan yang dia dapatkan.
Tarian ini berasal dari Bandung.
Masyarakat Bandung pun sangat suka dengan tarian Dewi Pemanah ini karena tarian
dan lagunya yang sangat unik, penggambarannya yang sangat lucu hingga make up
dan kostumnya yang sangat menarik dan dari situlah banyak orang yang menyukai
tarian ini.
Pemilihan lagunya adalah gamelan
sunda, karena tariannya pun berasal dari Bandung maka dari itu lagu yang
dipilih kesundaan biar lebih masuk dengan ketukan tariannya.
Tata kostum yang akan digunakan
adalah berpakaian seperti penari yang sesungguhnya menggunakan selendang
dipinggulnya, memakai baju kebaya yang sederhana, memakai mahkota di kepalanya
menandakan seperti dewi, ditambah lagi pernak-pernik dikepalanya menandakan
sedang jatuh cinta, dan yang paling penting adalah memakai alat pemanah di
belakang punggung penari tersebut itu yang menandakan ciri khas sebuah tarian
Dewi Pemanah.
Untuk make up yang digunakan adalah
natural dan sederhana tidak boleh terlalu berlebihan karena kalau seperti itu
kesannya tidak menarik, biasa saja seperti halnya tarian-tarian yang lain yang
menggambarkan adat sunda tersebut.
Ekspresi yang akan digunakan adalah
ekspresi yang menggambarkan seolah-olah seperti orang yang sedang gembira
mendengar suara bisikan yang indah didengar
Pola Lantainya yang pertama adalah
penari berjalan hingga tengah panggung, dan tangannya pun ikut bergerak membawa
pemanah. Pola laintainya yang kedua adalah turunkan badan kebawah perlahan
sambil mengayunkan selendang. Pola lantainya yang ketiga adalah penari
menggoyangkan kepala sedikit ditekuk ke kanan ke kiri. Dan yang terakhir adalah
berdiri perlahan seperti semula membawa pemanah tersebut. Pola lantainya yang
keempat adalah penari berputar dengan menggoyangkan pemanah ke atas ke bawah.
Dan yang terkhir adalah berdiri perlahan dan gerakan tangan seperti
mengayunkan.
0 comments:
Post a Comment